Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN adalah salah satu perguruan tinggi kedinasan yang ada di Indonesia. STIN berada secara langsung di bawah naungan BIN atau Badan Intelijen Negara. Seperti namanya, sekolah ini bertujuan untuk mencetak kader terbaik dengan kemampuan intelijen yang mumpuni guna mengisi berbagai posisi yang dibutuhkan di dalam BIN secara organisasi.
Oleh karena itu, setiap tahun dibuka pendaftaran STIN guna menjaring para pendaftar yang memiliki minat tinggi untuk belajar mengenai intelijen negara dan bergabung menjadi bagian BIN. Meskipun tidak se-populer STAN atau STIS, peminat STIN cukup banyak dan setiap tahun ribuan pendaftar bersaing untuk memperebutkan kuota yang disediakan secara terbatas.
Sejarah Singkat STIN
Dibuatnya STIN tidak lepas dari buah pikiran Jenderal TNI (Purnawirawan) Dr. A.M. Hendropriyono yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua BIN. Beliau, pada tahun 2002, mencetuskan idenya terkait perlunya ada sekolah khusus untuk mencari kader terbaik guna mengisi posisi-posisi di BIN.
Namun, ide tersebut baru direalisasikan dua tahun setelahnya. Ya, pada tahun 2004, STIN resmi dibuat dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, pada waktu itu, yakni Megawati Soekarno Putri. Setelah itu, dibukalah pendaftaran STIN untuk pertama kali dan dimulai pula kuliah perdana di STIN.
STIN dibangun di atas lahan yang terletak di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sejak dari awal berdirinya hingga adanya proses pendaftaran STIN pertama kali, tujuan dibentuknya STIN adalah untuk menyiapkan para mahasiswa STIN menjadi anggota masyarakat intelijen yang memiliki kemampuan akademik yang bagus dan memiliki keahlian yang profesional.
Dengan dua konsep dasar tersebut, mahasiswa STN akan mampu menerapkan serta mengembangkan beragam jenis ilmu intelijen, seperti ilmu pengetahuan, teknologi dan juga seni di bidang intelijen. Output dari rangkaian tujuan tersebut adalah membantu pihak-pihak, terutama BIN, untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pilihan Jurusan di STIN
Dalam proses pendaftaran STIN, sekolah tinggi ini akan memberikan pilihan jurusan kepada para pendaftar. Adapun jurusan yang terdapat di STIN adalah agen dan analisis intelijen negara. Kedua jurusan tersebut akan memberikan gelar S.in dan para mahasiswa akan menempuh pendidikan selama 4 tahun.
Jika disimak, program studi agen akan mengajarkan para mahasiswa mengenai bagaimana cara untuk menjadi agen intelijen yang andal. Dalam hal ini, mereka akan lebih banyak diterjunkan di lapangan untuk melakukan pengintaian atau tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sedangkan analisis intelijen negara adalah program studi di mana pengamatan menjadi hal yang lebih utama. Pada program studi ini, mahasiswa akan belajar mengenai analisis berbagai macam kejadian dan teori yang berkaitan dengan dunia intelijen. Oleh karena itu, lulusan dari program studi ini biasanya akan menjadi seorang pengamat atau ahli strategi.
Perlu diketahui bahwa jurusan di STIN hanya ada dua tersebut. Selain itu, dalam proses menghadapi PMB STIN, pengetahuan mengenai jurusan tersebut menjadi hal penting untuk dilakukan. Hal ini beralasan karena dengan mengetahui seluk beluk mengenai jurusan tersebut, pendaftar tidak akan salah jurusan dan bisa memilih jurusan yang tepat sesuai minat mereka.
Syarat Pendaftaran STIN
Setiap tahun akan dibuka pendaftaran STIN yang baru untuk memenuhi kelas yang disediakan. Akan tetapi, bagi mereka yang ingin mendaftar di STIN, maka hal pertama yang harus diketahui adalah syarat masuk STIN. Ya, mengetahui beberapa syarat tersebut adalah perkara penting. Hal ini dikarenakan kelulusan dalam proses pendaftaran akan sangat berpengaruh pada syarat tersebut.
Jika ada syarat pendaftaran STIN yang tidak dipenuhi, bisa dipastikan bahwa calon pendaftar akan gagal dan tidak akan diterima untuk masuk menjadi keluarga besar STIN. Lantas, apa saja syarat yang dibebankan dalam proses pendaftaran tersebut? Persyaratan untuk masuk ke STIN dibedakan menjadi dua, yakni syarat umum dan syarat administrasi.
Adapun persyaratan umum dalam proses pendaftaran STIN adalah sebagai berikut:
- Pendaftar merupakan warga negara Indonesia, baik pria ataupun wanita
- Beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Setia kepada NKRI dengan dasar Pancasila dan UUD 1945
- Usia pada proses pendaftaran STIN serendah-rendahnya adalah 16 tahun dan tidak lebih dari 20 tahun dengan melampirkan bukti berupa akta kelahiran atau surat keterangan lahir
- Memiliki ijazah serendah-rendahnya SMA/MA/SMK/Sederajat dan bukan merupakan lulusan paket A, B dan C, dengan nilai rata – rata ijazah minimal 70. Bagi lulusan SMA/SMK tahun 2020 nilai rata – rata raport semester 1sd 5 minimal 70.
- Belum pernah menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama masa pendidikan berlangsung di STIN hingga nantinya diangkat menjadi PNS
- Belum pernah melahirkan bagi wanita dan belum pernah memiliki anak biologis bagi pria
- Tidak bertato dan tidak memiliki bekas tato serta tidak bertindik, terutama di bagian tubuh yang tak lazim bagi wanita. Bagi pria, tidak bertato dan tidak memiliki bekas tato serta tidak bertindik pada bagian tubuh mana-pun
- Sehat secara jasmani dan rohani
- Memiliki tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita
- Tidak sedang memiliki atau menjalani ikatan dinas atau pekerjaan dengan instansi atau perusahaan lain
- Siap untuk ditempatkan di mana saja
- Bersedia untuk memberikan ganti rugi kepada negara apabila dalam proses pendidikan di STIN mengundurkan diri atas kemauan diri sendiri.
Sedangkan persyaratan administrasi untuk para pendaftar yang ingin mengikuti proses pendaftaran STIN adalah sebagai berikut:
- Surat izin orang tua atau wali
- Foto copy ijazah SMA/MA/SMK dengan nilai rata-rata 70 dan foto copy rapor semester genap dari kelas X hingga XII dengan rata-rata nilai 70
- Surat keterangan berbadan sehat dan tidak buta warna dari puskesmas atau RSUD setempat
- Surat keterangan bebas narkoba dari RSUD setempat
- Surat keterangan belum pernah menikah dari kepala desa atau kelurahan setempat
- Pas foto dengan ukuran 4×6 sebanyak 1 buah. Bagi putra menggunakan latar belakang warna merah dan bagi putri menggunakan latar belakang warna biru.
- Foto seluruh badan berwarna terbaru dengan ukuran postcard mengenakan atasan putih dan bawahan hitam serta tampak depan, samping kanan dan kiri.
- Foto copy akta kelahiran atau surat tanda lahir
- Foto copy kartu keluarga
- Foto orang tua atau wali.
Beberapa syarat tersebut merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi dalam proses pendaftaran STIN. Jika ada syarat yang tidak dipenuhi, maka tentu saja pendaftar akan tersisih dan tidak bisa mendapatkan mimpinya untuk bergabung dengan STIN.
Tahapan Seleksi dalam Pendaftaran STIN
Dalam proses pendaftaran STIN, setiap pendaftar akan menghadapi beberapa proses seleksi yang telah ditetapkan. Proses seleksi ini bertujuan untuk menyaring para pendaftar terbaik untuk diterima di STIN. Secara umum, Anda yang ingin mendaftar di STIN harus melalui tiga jenis tahapan seleksi. Tentu, setiap tahapan seleksi harus dilalui dengan lancar agar diterima.
Adapun penjabaran mengenai proses dan tahapan seleksi terkait pendaftaran STIN adalah sebagai berikut:
1. Seleksi Administrasi
Bagian pertama dari proses seleksi dalam pendaftaran STIN adalah seleksi administrasi. Proses seleksi ini bertujuan untuk melihat kelengkapan dokumen yang dikirimkan oleh para pendaftar. Sebagaimana diketahui, ada beberapa syarat administrasi –sebagaimana disebutkan di awal, untuk dikirimkan.
Kelengkapan administrasi ini di upload oleh pendaftar melalui laman website resmi STIN dan akan diteliti oleh panitia pusat. Seleksi administrasi ini merupakan bagian yang sangat krusial dalam tahapan pendaftaran STIN. Jika ada kelengkapan dokumen yang terlewati, maka pendaftar tersebut akan gugur dan kesempatan untuk bergabung dengan STIN menjadi hilang.
2. Seleksi Kemampuan Dasar
Tes selanjutnya yang akan dihadapi oleh para calon taruna STIN adalah tes kemampuan dasar atau TKD. Tes ini hanya akan diikuti oleh mereka yang sudah dinyatakan lulus dalam tes sebelumnya, yakni proses seleksi administrasi.
Dalam seleksi TKD ini, STIN akan menggunakan sistem CAT atau computer assisted test dan tidak lagi menggunakan kertas LJK seperti beberapa tahun sebelumnya. Dalam TKD ini ada beberapa materi atau pengetahuan yang akan di tes. Adapun beberapa materi atau sub-test TKD adalah sebagai berikut:
- Tes Wawasan Kebangsaan
Tes ini akan menguji pengetahuan pendaftar mengenai wawasan kebangsaan. Ada beberapa materi yang akan diujikan, seperti materi mengenai pendidikan kewarganegaraan, sejarah Indonesia dan juga sejarah dunia.
- Tes Intelektual Umum
Tes intelektual umum adalah sub-test dari TKD yang akan digunakan untuk menilai kemampuan pendaftar secara umum. Adapun beberapa materi terkait sub-test ini salah satunya adalah kemampuan dalam hal penalaran.
- Tes Karakteristik Pribadi
Sub-test terakhir dalam TKD adalah tes mengenai karakteristik pribadi. Sub-test ini akan menguji karakteristik dari setiap pendaftar. Ada beberapa materi mengenai sub-test ini yang semuanya mirip dengan tes psikologi. Perlu diketahui bahwa soal STIN dalam tes ini cukup rumit dan memiliki standarisasi yang cukup tinggi.
3. Seleksi Kompetensi Bidang
Jika pendaftar lolos dalam TKD, maka mereka akan menghadapi seleksi kompetensi bidang. Ini adalah bagian seleksi dalam proses pendaftaran STIN yang harus dilalui sebelum diterima nantinya oleh STIN sebagai mahasiswa yang baru. Dalam seleksi kompetensi bidang ada beberapa hal yang akan dijadikan materi tes.
Adapun beberapa bidang tersebut adalah sebagai berikut:
- Tes kesehatan fisik
- Tes kesehatan jiwa
- Psikologi
- Kesamaptaan jasmani
- Tes mental ideologi dan wawancara.
Ketiga tahapan seleksi dalam pendaftaran STIN harus dilalui dengan baik oleh para pendaftar yang ingin melanjutkan studi mereka di STIN. Perlu diketahui ada sistem gugur dalam setiap proses dan tahapan seleksi tersebut. Oleh karena itu, mereka yang gagal secara otomatis akan tersingkir dan tidak akan bisa mengikuti tahapan lanjutan dari tes tersebut.
Lalu, bagaimana dengan penyelenggaraan tes tersebut? Dalam hal ini, pihak STIN akan mengadakan tes pendaftaran STIN di beberapa kota besar di Indonesia. Adapun beberapa kota yang menjadi lokasi tes adalah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Makassar dan Jayapura.
Adanya beberapa pilihan kota terkait seleksi pendaftaran STIN tersebut akan memudahkan tiap pendaftar untuk mengikuti tes di kota dekat tempat tinggal mereka. Hal ini juga menguntungkan untuk menjaga kesehatan selama tes berlangsung.
Jadwal Pendaftaran STIN
Sebagaimana disinggung di awal bahwa setiap tahun akan dibuka pendaftaran STIN untuk mendapatkan mahasiswa baru terbaik untuk mengisi kuota yang sudah ditentukan sebelumnya oleh pihak STIN. Lantas, bagaimana dengan jadwal pendaftaran STIN, terutama untuk tahun 2019 ini?
Menyimak tahun sebelumnya, baik pendaftaran STIN serta jadwal tes akan diadakan sekitar bulan April. Jadwal tersebut akan berbarengan dengan sekolah kedinasan lainnya. Tidak hanya pendaftaran, pengumuman STIN juga akan dilakukan berbarengan dengan beberapa sekolah kedinasan lainnya. Oleh karena itu, cek website resmi STIN untuk informasi yang lebih akurat.
Selain itu, ada beberapa informasi lain yang cukup penting untuk diketahui selama proses pendaftaran STIN berlangsung. Adapun beberapa informasi tersebut adalah sebagai berikut:
- Selama proses pendaftaran STIN, calon mahasiswa atau taruna tidak akan dipungut biaya apapun
- Keputusan dari panitia seleksi pendaftaran STIN tidak dapat diganggu gugat
- Harap hati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan panitia penerimaan calon taruna STIN
- Dalam proses pendaftaran STIN dan penerimaan, tidak diadakan surat menyurat serta tidak ada dispensasi dalam bentuk apapun
- Apabila pelamar memberikan keterangan atau data yang tidak benar dan diketahui, maka STIN berhak untuk membatalkan keputusan
- Segala perubahan yang terjadi terkait ketentuan pendaftaran STIN akan diinformasikan melalui website resmi STIN.
Beberapa informasi tersebut cukup penting untuk diketahui terutama untuk mengatasi penipuan yang terjadi. Hal ini cukup penting karena memang ada cukup banyak kasus yang mengatasnamakan pendaftaran STIN dikarenakan tingginya minat mahasiswa baru untuk bergabung dengan STIN guna melanjutkan studi mereka.
Prospek Kerja Lulusan STIN
Sebagaimana diketahui, STIN adalah sekolah kedinasan. Oleh karena itu, secara langsung, para lulusan STIN akan mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan setelah melalui proses pendidikan panjang di kampus.
Dalam hal ini, berbincang mengenai prospek kerja STIN, maka para lulusan dari kampus ini akan menjadi SDM atau sumber daya manusia dari Badan Intelijen Negara atau BIN. Mereka akan menempati beberapa bagian dan posisi strategis yang dibutuhkan.
BIN pada dasarnya membutuhkan cukup banyak SDM untuk disebar di berbagai pos yang ada di seluruh Indonesia. Dengan demikian, maka para peserta pendaftaran STIN tidak perlu risau terkait masa depan mereka karena ada titik cerah mengenai apa pekerjaan mereka setelah lulus. Hanya saja, tentu harus ada usaha untuk menjadi mahasiswa unggulan guna lulus pendidikan.
Lantas, bagaimana dengan gaji lulusan STIN ? Selain prospek pekerjaan, gaji lulusan dari kampus STIN menjadi salah satu pertanyaan yang sering diajukan. Perihal gaji, tidak besaran gaji yang bisa disampaikan. Hal ini beralasan karena besaran gaji tersebut tidak sama dan tergantung dari posisi serta masa bakti dari semua lulusan kampus STIN tersebut.
Tentu, semakin lama masa bakti dan semakin tinggi posisi, besaran gaji yang diterima akan semakin tinggi. Namun, secara umum, lulusan dari STIN akan mendapatkan posisi sebagai PNS. Dengan posisinya tersebut, tentu besaran gaji yang diterima cukup besar dan bisa dipastikan lebih tinggi daripada UMR daerah setempat.
Demikian beberapa ulasan mengenai seluk-beluk pendaftaran STIN mulai dari syarat, tahapan dan prospek ke depan mengenai lulusan dari kampus ini. Bisa dipastikan bahwa STIN merupakan salah satu sekolah yang siap memberikan masa depan cerah untuk para pendaftar. Namun, tentu perlu perjuangan yang tinggi untuk bisa lulus dalam proses seleksi.
Nah, jika Anda berminat untuk melanjutkan studi di STIN, maka ada cukup banyak persiapan yang harus dilakukan. Selain itu, update informasi mengenai pendaftaran STIN untuk mendapatkan informasi yang valid mengenai bagaimana proses pendaftaran tersebut. Semoga bermanfaat.